Ketika anak menunjukan emosi yang dia rasakan, seperti Bahagia, kesal, sedih bahkan marah. Untuk mengatasinya kita selalu perlu mengakui perasaannya,
- Hal pertama adalah mengakui perasaan anak
orangtua selalu harus mengatakan kepada anak “saya tahu kamu sedang kesal”, “ saya tahu kamu sedang marah” dan sebagainya. Jadi daripada yang biasa dilakukan oleh para orangtua Ketika melihat anaknya sedang kesal, orangtua biasanya ingin memperbaikinya. Orangtua ingin memberikan nasehat untuk anak-anaknya, yang ada dalam pikirannya hanya perbaiki dan solusi. Padahal itu tidak akan berhasil untuk merubah perasaan anak kita. Bahkan untuk remaja pu itu tidak akan berhasil, atau untuk siapapun. Adapun untuk supaya di dengarkan oleh anak kita, kita harus mengakui dan mengerti perasaan anak kita. Dan
- Ajak secara perlahan anak kita untuk membicarakan apa yang mereka rasakan
berikan kesempatan anak kita untuk mengekspresikan emosinya dengan tanpa ada tekanan dari siapapun. Ketika semuanya sudah dikeluarkan, maka orangtua dapat masuk dan memberikan saran-saran, orangtua dapat memberikan masukan kepada anak-anak, orangtua bisa menawarkan (opsi) bantuan kepada anak-anak. Saat inilah orangtua dapat memperbaiki situasinya, memberikan solusi.
Jadi Ketika anak sedang kesal atau emosional, jangan berikan mereka nasihat, orangtua perlu duduk Bersama anak, tanyakan apa yang mereka rasakan. Apabila anak tidak mau menjawab pertanyaan kita selaku orangtua, seperti ketika sedang kesal sama kita atau Ketika anak sedang tidak siap untuk berbicara kepada kita, maka kita dapat berkata, “ baik mama/ papa tahu kalua kamu tidak mau bicara sekarang”, “Mama papa akan memberikan waktu dan ruang dulu, tapi mama papa aka nada disini Ketika kamu sudah siap berbicara”.
Sangat penting untuk diketahui oleh anak, kalau anak kita harus sadar kalua mereka belum siap untuk berbicara pada saat itu, tapi mereka harus sadar kalau orangtua sudah menunggu jika mereka sudah siap berbicara. Kuncinya adalah komunikasi dan mengakui perasaan anak. Bahkan Ketika anak kita tidak mau mengatakan, itu tidak apa-apa, kita selaku orangtua harus menghargai perasaan anak kita.