Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
14 April 2018 02:01:14 234 Kali
Asep ‘Kampung Saber, solusi sampah melalui kearifan lokal”
Tahun 2018, sebanyak 18 Kecamatan di Kabupaten Bandung akan diintervensi oleh pemerintah, dalam program Kampung Sabilulungan Bersih (Saber). Sebagai upaya mendukung program Bandung Bersih Sampah 2020, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggagas program tersebut sebagai konsep kampung Desa berkelanjutan untuk desa yang belum diintervensi program Eccovillage, yang penduduknya menerapkan kaidah lingkungan, dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah,S.Sos.,M,Si mengungkapkan secara historis kearifan lokal masyarakat Sunda terhadap lingkungan hidup, sudah sangat baik. Melalui program tersebut, pihaknya menyasar kesiapan masyarakat untuk lebih mandiri memahami permasalahn lingkungan hidup di desanya dan mencari solusi atas permasalahan tersebut, serta melakukan pengolahan lingkungan secara konsisten dan berkelanjutan. Dari jumlah 270 desa dan 10 kelurahan, program Kampung Saber akan mengintervensi wilayah yang tidak masuk dalam 165 desa ecovillage yang dibentuk Provinsi Jabar.
“Tahun 2018 ini kita intervnsi 25 desa di 18 Kecamatan untuk membentuk Kampung Saber. Jadi sebagaimana disampaikan Pak Bupati , kalau bicara sampah, bicara lingkungan. Kita bicara peradaban, dan perilaku. Sehingga intervensi kita adalah, bagaimana membangun perilaku yang sebetulnya sudah dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya perilaku hidup bersih perilaku cinta lingkungan. Kemudian mencoba dipoles kembali nilai-nilai baik yang ada di desa dan di masyarakat, supaya bisa muncul menjadi sebuah identitas peradaban menuju kabupaten Bandung bersih sampah 2020,” ungkap Kepala DLH usai acara Sosialisasi Pembentukan Kampung Saber di Bale Kandaga Soreang, Kamis (12/4).
Asep Kusumah menjelaskan, dorongan dari indikator Kampung Saber adalah bagaimana semua desa itu memiliki keunggulan, memiliki basis yang memang sudah melekat ada di kehidupan masyarakat termasuk juga di kondisi alamnya.
“Dari pengalaman kita, evaluasi kampung saber 2017 itu sudah lahir basis- basis di 10 desa yang menjadi rintisan. ada desa atau Kampung Saber yang berbasis ekowisata. Mereka mencoba memanfaatkan sungai, di mana sungai itu tadinya kotor, lalu mereka bersihkan kemudian mereka tata, sehingga layak untuk menjadi tempat berkumpul warga. Ke depan, mudah-mudahan menjadi destinasi wisata, baik wisata pemandangan atau bermain atau wisata ikan, seperti di Desa Margahurip Asih Kecamatan Banjaran,” paparnya.
Inovasi lain dari Kampung Saber 2017 tambahnya, juga hadir di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka, yang basisnya konservasi. ada pohon kelahiran, kalau ada yang melahirkan itu sebelum minta surat keterangan lahir dari desa, diwajibkan menanam 2 pohon, melalui program Sabilulungan Tanam Pohon (Satapok).
“Berikutnya juga ada desa yang basisnya daur ulang, jadi mereka menjadikan ini sebagai keunggulan. beberapa produk yang kemarin lahir, ada bikin pot bunga dari Pampers, ada pot bunga dari bekas handuk, dari bekas baju. Yang alhamdulilah bahwa pendekatan kita adalah kita sangat yakin nilai-nilai kebaikan nilai-nilai kearifan lokal itu sudah ada, tinggal bagaimana program Kampung Saber sesuai harapan Pak Bupati Bandung bisa menstimulan nilai-nilai itu bangkit kembali,” harapnya.
18 Kecamatan tersebut lanjut Asep diantaranya, Arjasari, Banjaran, Cangkuang, Cicalengka, Cikancung, Cilengkrang, Cileunyi, Cimenyan, Ciparay, Ciwidey, Kutawaringin, Margaasih, Margahayu, Nagreg, Pangalengan, Rancaekek, Soreang dan Kecamatan Rancabali, dengan intervensi program di 25 desa/ kelurahan.
“Dari indikator Kampung Saber, yang paling fundamental adalah lahirnya peraturan Desa mengenai lingkunga. Bagaimana Pak Bupati melahirkan Peraturan daerah tentang RPJMD, melahirkan Peraturan Daerah tentang pengolahan sampah, tetapi desa belum melahirkan sebuah goodwill dalam bentuk peraturan Desa yang langsung berkenaan dengan masyarakat,” ungkapnya dihadapan para Kepala Desa.
Indikator Kampung Saber tambahnya, harus mampu melahirkan kader lingkungan yang menjadi pelopor kegiatan-kegiatan lingkungan hidup, menciptakan kebiasaan swadaya & gotong royong secara rutin dalam kegiatan masyarakat, dilakukannya pengelolaan sampah prinsip 3R.
“Selain itu harus terbangun sarana & prasarana pengelolaan lingkungan hidup, terlaksananya kegiatan penghijauan (KRPL, konservasi lahan kritis), kampanye lingkungan setiap kegiatan desa, terbangunnya perilaku hemat energi & sumber daya alam, tersusunnya Rencana Aksi Desa, tersusunnya Perdes Lingkungan Hidup dan ditunjuknya lokasi percontohan ,” pungkasnya.
Sumber : Press Release Kominfo Setda repost Pemkab. Bandung
Untuk artikel ini
SOSILISASI PERBAIKAN COOLING TOWER WAYANG WINDU UNIT 1 &2
date_range 08 November 2024 favorite 14 Kali
Pelantikan Panitia Pemungut Suara (PPS) Desa Pulosari
date_range 07 November 2024 favorite 15 Kali
Bimtek dan Sosialisasi Sistem Manajemen dan Pelayanan (SIMPEL) PKK
date_range 02 November 2024 favorite 22 Kali
Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Bandung
date_range 01 November 2024 favorite 27 Kali
Optimalisasi Administrasi Pemerintahan Desa Se Kecamatan Pangalengan
date_range 01 November 2024 favorite 17 Kali
Sosialisasi Survei Prilaku Masyarakat terhadap Praktik Gratifikasi, Suap dan Konflik Kepentingan
date_range 28 Oktober 2024 favorite 23 Kali
Surat Pernyataan Kepala Desa Terkait Upaya Pengendalian Prakit KKN di Desa Pulosari
date_range 19 Oktober 2024 favorite 43 Kali
Apa Manfaat Kartu Keluarga (KK)?
date_range 04 Juni 2020 favorite 4.902 Kali
Pembubuhan Qr Code Pada Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran
date_range 27 November 2019 favorite 2.566 Kali
SAKEDAP (Sistem Pelayanan Kependudukan Terpadu)
date_range 22 September 2021 favorite 2.333 Kali
Profil Wilayah Desa
date_range 29 Juli 2013 favorite 1.509 Kali
Profil Masyarakat Desa
date_range 29 Juli 2013 favorite 1.450 Kali
Artikel Khusus 17++
date_range 14 Desember 2018 favorite 1.440 Kali
Sejarah Desa
date_range 30 April 2014 favorite 1.431 Kali
Situ Cileunca Ikon Desa Pulosari
date_range 24 Agustus 2016 favorite 715 Kali
Rakor Delineasi Batas Wilayah Desa Se-Kabupaten Bandung
date_range 22 September 2019 favorite 521 Kali
Pagelaran Pemilu Serentak 2018
date_range 28 Juni 2018 favorite 506 Kali
Peta Kawasan Rumah Tangga Miskin Desa Pulosari
date_range 02 Agustus 2019 favorite 618 Kali
Penggunaan Dana Revit 2019 Desa Pulosari
date_range 23 Januari 2020 favorite 590 Kali
Safetik 2018
date_range 17 November 2018 favorite 544 Kali
Menyusutnya Debit Air Situ Cileunca
date_range 15 Oktober 2018 favorite 565 Kali
Belum ada agenda
Hari ini | : | 930 |
Kemarin | : | 375 |
Total Pengunjung | : | 199.338 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 103.158.96.225 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin |
08:00:00 | 16:00:00 |
Selasa |
08:00:00 | 16:00:00 |
Rabu |
08:00:00 | 16:00:00 |
Kamis |
08:00:00 | 16:00:00 |
Jumat |
08:00:00 | 16:00:00 |
Sabtu |
Libur | |
Minggu |
Libur |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran