Artikel

Bimtek Penyusunan, Pemantapan Data Profil Desa dan Kelurahan

02 Agustus 2019 19:37:20  Administrator  603 Kali Dibaca  Berita Lokal

Pulosari.desa.id – Kemarin (31/7) seluruh Kasi. Pemerintahan atau operator Desa dan Kelurahan se Kabupaten Bandung mengikuti Bimtek Penyusunan, Pemantapan Data Profil Desa dan Kelurahan atau sering disebut Prodeskel. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini hal yang dibahasa mengenai perkembangan data yang telah diinput oleh para Kasi. Pemerintahan, dari 280 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bandung, tinggal 3 (tiga) lagi yang belum report sampai bulan ini (Juli. Red). Seperti yang diungkapkan oleh bapak Joko Tri Sugiyon selaku pemateri, menurutnya data yang sudah masuk sudah 98% tinggal 3 lagi yang belum masuk sampai bulan juli. Namun demikian, dari sekian banyak data yang masuk belum tentu sesuai dengan dilapangan, tambahnya. Tidak bisa dipungkiri keberadaan data desa yang tersaji dalam Prodeskel sangat dibutuhkan yang mana dari data tersebut bisa dilihat perkembangan desa bersangkutan. Kalua data yang disajikan seadanya tentu hasilnyapun seadanya. Mungkin menjdai pekerjaan rumah bagi semua Kasi. Pemerintanan dan operator yang mengharuskan update data setiap tahunnya. Diakhir acara, Bapak Budi Kepala Seksi Integrasi Dan Interopebabilitas Diskominfo Kabupaten Bandung mengulas keberadaan aplikasi yang bisa disandingkan dengan Prodeskel, yang mana aplikasi tersebut bisa mempermudah penginputan data khusunya Data Dasar Keluarga (DDK) yang berasal dari data penduduk OpenSid. Dilanjutkan oleh Hansah Darmawan sebagai Tenaga Ahli Programmer / Staff Diskominfo mengulas penggunaan aplikasi tersebut, menurutnya data yang akan di injek kedalam prodeskel tentu harus data yang sudah di validasi melalui data kependudukan baik yandes (Pelayanan Desa) yang selanjutnya di masukan kedalam data kependudukan OpenSid, yakni tinggl klik data yang akan kita masukan. Memang belum bisa sempurna hingga memasukan data pemasukan per-keluarga, namun bisa mengurangi resiko kekeliruan dalam penginputan data, yang mana cara lama masih menggunakan data hard copy  yang didapat dari para petugas, tambahnya. Kedepannya diharapkan semua data desa bisa terintegrasi dalam satu database untuk memudahkan dalam pengolahan.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image