Artikel
Bantuan Ditengah Pandemic. Jadi Harapankah?
Pulosari.desa.id – Wargi Pulosari, sejak diberlakukannya social distanching atau pembatasan social, tidak sedikit berbagai element terkena dampak corona virus disease 19(Covid-19). Dimulai dari banyaknya gelombang PHK di pabrik-pabrik, di pertokoan. Tak terelakan di wilayah Desa Pulosari, dampak yang sangat terasa adalah para para pelaku usaha di bidang wisata. Bagaimana tidak, Desa Pulosari adalah salahsatu desa yang memiliki destinasi wisata seperti Kawasan Delta, Hutan Pinus Rahong, Rafting, Camping Ground dan semua yang terlibat didalamnya seperti pedagang yang mangkal di sekitar Kawasan wisata. Bahkan beberapa waktu lalu, para petani hampir merasakan hal yang sama yaitu anjloknya statistic penjualan sayuran yang meraka tanam tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan dikarenakan daya beli masyarakat di wilayah hilir mulai berkurang. Namun mendekati Hari Raya Idul Fitri harga sayuran sedikit demi sedikit beranjak normal atau stabil.
Berkaitan dengan dampak dari Covid-19, pemerintah terus berupaya menjalankan fungsinya yaitu sebagai pemberi rasa aman dan nyaman keberlangsungan warga yang terdampak, yaitu dengan menggelontorkan bantuan dari berbagai sumber, sperti dilansir dari Jabarprov.go.id ada sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos gubernur, serta bansos dari kabupaten/kota.
Sampai berita ini naik, sudah ada beberapa bantuan yang mulai cair selain PKH dan BPNT diantaranya Bantuan Sosial dari Kabupaten Bandung sebanyak 2 termin dengan komposisi beras 10Kg, minyak 2 liter dan gula pasir 2Kg, disusul dengan pembagian Kartu Perluasan Sembako dari Kemensos RI sebanyak 835 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nominal setara Rp. 200.000 selama 9 bulan, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak 329 keluarga sebesar Rp. 60.000 selama 3 bulan, dan sebagai sumber terakhir hadir BLT Dana Desa dengan nominal yang sama. Bahkan untuk mempermudah pengecekan warga bisa mengakses cara mengecek Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) disini.
Beberapa waktu lalu Kepala Desa Pulosari Bapak Didin Budiman, beliau menjelaskan pada postingan di grup facebook warga Desa Pulosari (cek disini) disusul dengan penjelasan secara langsung (cek disini) bersamaan dengan waktu pembagian insentive rt dan rw beberapa hari yang lalu, didalamnya berisikan tentang bagaimana, darimana dan kapan bantuan itu datang. Perlu wargi perhatikan, dengan adanya pandemic ini, selain kita diwajibkan untuk menjaga jarak dan melakukan segala sesuatu (hampir) seluruhnya di rumah, dalam hal bantuan, wargi juga dihimbau untuk sabar dalam mengharapkan bantuan yang akan datang, pasalnya ditingkat desa, puskesos senantiasa bekerja keras memenuhi kebutuhan data yang diperlukan sebagai ajuan untuk bahan bantuan. Meski polemic tiada henti datang, seperti data yang diajukan tidak sesuai dengan yang akan cair, tentu masih banyak cara untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya. Contoh dalam kegiatan pembangunan Dana Desa, warga bisa ikut andil dalam kegiatan tersebut dalam memenuhi poros Padat Karya Tunai, warga diajak untuk Bersama membangun kampungnya dalam satu kegiatan pembangunan. Disisi lain, meski banyak warga mengharapkan akan bantuan, tidak sedikit warga yang enggan mengharapkannya, bukan karena tidak membutuhkan, namun yang paling penting adalah berakhirnya wabah ini, seperti yang diungkapkan oleh ibu Ai (33) menurutnya hidup normal adalah harapan terbesar selama ini, bukan bantuan dari pemerintah atau dari manapun, karena bagaimanapun, kehidupan normal menjadi barang mahal disaat seperti sekarang.
Oleh Admin Website Desa Pulosari